jump to navigation

Kesalahan Setting Relay Pembatas Beban F49 June 29, 2009

Posted by Voip Murah in Proteksi.
Tags: , , ,
add a comment

K arakteristik Relay Thermal Overload berdasarkan TDL 2003

Sesuai dengan TDL 2003 pembatasan beban pelanggan Tegangan Menengah (TM) 20 kV menggunakan Relay Thermal Overload dengan karakteristik kerja sebagai berikut

ARUS                     WAKTU TRIP
1.05 x In               Tidak trip sebelum 60 menit
1.20 x In               Trip sebelum 20 menit
1.50 x In               Trip sebelum 10 menit
4.00 x In              Dikoordinasikan dengan Pengaman Hubung
Singkat (OCR)
* In = Arus Kontrak pelanggan

Dari tabel di atas pembatasan beban pelanggan pada kisaran arus 1.05, 1.2 dan 1.5 In dilakukan oleh Fungsi Thermal Overload F49. Pada Arus 4.00 In tidak lagi dikategorikan sebagai arus beban lebih namun sudah sebagai arus gangguan hubung singkat yang membahayakan peralatan dan harus diamankan secepat mungkin oleh Fungsi Arus Lebih (OCR). Kinerja OCR ini disetting sedemikian rupa sehingga tidak menggagalkan fungsi Thermal 49.

Pengawatan Relay OC & GF April 21, 2009

Posted by Voip Murah in Proteksi.
add a comment

wiring_relay

Pengawatan Relay Overcurrent dan Groundfault

Tipical pengawatan dapat dilihat pada gambar di atas dimana ada 3 CT dari 3 fasa R,S, T.

  1. Ada 4 terminal di Relay yaitu, terminal Arus fasa R, Arus fasa S, Arus fasa T dan terminal Arus Io (ground)
  2. Ditarik 4 kabel dari setiap terminal S1 dari tiap CT, kemudian terminal S2 dari setiap CT digabung (dicouple/dibintang) .
  3. Arus balik dari terminal arus R, S, T dijumper untuk mendapatkan pertambahan IR+IS+IT pada terminal I0 atau sering disebut Arus Residual dari 3 CT.  Pada instalasi tertentu ZCT (Zero CT) dapat digunakan untuk mengukur I0, sehingga pada kasus ini arus residu dari 3 CT tidak digunakan.
  4. Beberapa tipe relay memerlukan power supply (PS) dari sumber listrik AC dan DC dengan rentang tegangan sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Sliding/Rolling Demand kWh meter March 24, 2009

Posted by Voip Murah in Energy meter.
Tags: , , , , , ,
add a comment

Energi adalah integral Power (daya) terhadap waktu

energySatuan energi adalah watt-hour, var hour, dan va hour. Biasanya dinyatakan dengan tanda kali kilo watt-hour, kilo var hour, dan kilo va hour.

POWER, ENERGY, dan DEMAND

Dapat dibayangkan hubungan antara besaran di atas dengan “air yang mengisi sebuah tanki.
Power sebagai besar debit air sesaat
Energi sebagai air yang mengisi tanki
Demand sebagai nilai rata-rata debit air selama periode waktu tertentu

debit_tank

Fixed Demand

fixed_demand

Demand dihitung dengan memperbandingan silisih energi dan waktu.

Sliding/rolling demand

sliding_demandSetiap subinterval demand akan mengukur selama 15 menit dan overlapping/sliding dengan subinterval sebelumnya.

Proteksi Thermal Overload F49 Pelanggan TM February 9, 2009

Posted by Voip Murah in Proteksi.
Tags: , , , ,
8 comments

PEMBATASAN DAYA LISTRIK PELANGGAN TM

Sesuai dengan TDL 2003, pembatasan daya listrik pada pelanggan Tegangan Menengah (TM) mempunyai bentuk dan karakteristik sebagai berikut: Pemutus tenaga (circuit-breaker) tegangan menengah yang dilengkapi dengan rele beban Lebih 3 (tiga) fasa yang mempunyai karakteristik waktu yang mengacu kepada rumus cold start dari karakteristik thermis rele beban lebih (over load relay) yang disesuaikan pada arus nominal untuk daya tersambung (In),

rumus_49Dimana,
t = waktu dalam menit.    I = Arus beban
T = konstanta thermis    k = konstanta 1,05
°n = logaritma bilangan natural    I s = Setelan arus rele

Nilai T dan Is dipilih sehingga mendapatkan karakteristik tripping karena pembebanan sebagai berikut

Pada Arus Waktu Trip
1,05 X    In        Tidak trip belum 60 menit
1,20 X    In        Trip Sebelum 20 ‘menit
1,50 X    In        Trip Sebelum 10 menit
4,00 X    In       dikoordinasikan dengan pengaman hubung singkat (OCR)

Karena pembatas arus beban Pelanggan dengan Rele Beban Lebih (Over Load Relay F49) tidak dapat mengamankan peralatan Instalasi tenaga dari kerusakan (mekanis, termis) akibat arus gangguan hubung singkat yang besar, maka Instalasi tenaga harus dipasangi pengaman hubung singkat menggunakan rele Pengaman Hubung Singkat (Rele Arus Lebih, Over Current Relay F50/51).

Setelan arus dan setelan waktu dari rele arus lebih tidak boleh menggagalkan karakteristik yang dibentuk oleh rele pembatas daya, namun harus tetap dapat mengamankan peralatan instalasi tenaga (kabel, konduktor, trafo dll) dari arus gangguan hubung singkat.

Dalam hal kapasitas (rating) peralatan instalasi tenaga (kabel, konduktor, trafo) tidak memungkinkan untuk koordinasi rele pembatas dan rele pengaman hubung singkat secara selektif, maka prioritas setelan ( padanan kata ‘setting’) diutamakan untuk untuk pengaman hubung singkat.

Khusus pelanggan dengan tarif I-3 tanur busur listrik (arc furnace), pembatasan daya dilakukan dengan penyetelan rele pada 115 % dari daya kontrak/daya tersambung.

PENGAMAN BEBAN LEBIH & ARUS LEBIH (OC)

Dari tabel di atas dapat dijabarkan bahwa PLN membeli kelonggaran pada pelanggan untuk memakai daya listrik dari beberapa % daya kontrak, yaitu:

5% (1.05 In)     > 1 jam lebih sedikit
20 % (1.20 In)  < 20 menit
50%  (1.50 In)  < 10 menit
Pada kondisi 400% (4 In) bukan Arus beban tapi sudah dikategorikan sebagai arus gangguan yang  berpotensi untuk merusak peralatan, maka element yang bekerja Elemen Proteksi Arus Lebih (OCR). Saat ini hampir semua Relay Overload juga tersedia elemen OC & GF sehingga tidak perlu memasang 2 unit relay

kurva_49_5150

Kurva Operasi Relay Over Load & Over Current sebagai backup

Dari kurva di atas…
Element Thermal Over Load bekerja mulai kisaran Arus 1.05 In, maka
1.05 x In    Trip pada  61.9 menit
1.20 x In    Trip pada  18.2 menit
1.50 x In    Trip pada  9.3 menit
4.0 x In    Trip pada  0.9 menit
Pada Arus sebesar 4 x In dengan waktu trip 54 detik, akan sangat berpotensi merusak peralatan (terbakar) sehingga diperlukan Pengaman ke-2 yaitu Over Current Relay (OCR) yang direkomendasikan mulai “menjaga” dari 1.8 In.

Sehingga pada besar arus 4 In, waktu trip tidak lagi di 54 detik namun dapat di atur secepat mungkin mendekati instant (0.15 det) sesuai dengan setting yang dimasukkan.

  • 1.05 –  1.8 In (Arus Beban lebih)  >>   Relay Over Load (F49)
  • 1.8 In  –  dst.. (Arus Gangguan)   >>   OCR(F50/51)

HOT START THERMAL OVERLOAD

hotstart
Dari Tabel di atas, trip-2 lebih cepat dari trip-1 dst. Bila pelanggan tetap menarik kuantitas arus yang sama setelah trip-1, maka trip-2 akan berlangsung lebih cepat karena Thermal Element masih menyimpan Persentase Thermal Image dari trip sebelumnya. Fungsi ini berfungsi untuk memberikan kesempatan pada peralatan seperti Trafo, konduktor, kabel, Connector untuk “Cooling Down”.

CB BLOCKING/LATCHING
Setelah trip-1, Overload relay akan memblokir CB dengan menahan kontak tripping coil CB (latching) sehingga pelanggan tidak bisa memasukan CB sampai dengan waktu yang dapat diprogram. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peralatan : trafo, kabel & connector untuk cooling down.

KESALAHAN YANG SERING TERJADI
Dikarenakan ketidaktepatan setelan beberapa vendor relay  melakukan pembatasan beban tidak murni dilakukan oleh Element Thermal Over load (F49), namun menggunakan kombinasi Element Overload dan Overcurrent, yaitu :

  • Kisaran Arus 1.05 In menggunakan Thermal Overload
  • Kisaran Arus 1.2, 1.5 dan 4 In menggunakan Overcurrent

Kinerja relay dapat dilihat pada kurva dibawah ini

Kurva Operasi pembatasan beban dengan kombinasi Over Load (F49) & Over Current (F50/51).

Kurva pembatasan beban dengan kombinasi fungsi 49 dan 5051

Kurva pembatasan beban dengan kombinasi fungsi F49 dan F5051

  1. 4.0 x In,  Waktu trip akan sangat lama ± 0.8 menit (48 detik).
  2. Dengan kuantitas arus sedemikian besar dan waktu trip yang cukup lama, akan sangat berpotensi untuk merusak peralatan.
  3. Fungsi HOT START THERMAL tidak berfungsi karena pada kisaran arus 1.2, 1.5 dan 4.0 yang berfungsi adalah element Overcurrent bukan Thermal Overload
Waktu trip-1, trip-2 dst sama tanpa ada hot start

Waktu trip-1, trip-2 dst sama tanpa ada hot start

Bila pelanggan tetap memakai beban melebihi arus kontrak setelah trip-1, maka trip-2 dst akan berlangsung pada waktu yang sama. Sehingga tidak ada perlindungan terhadap peralatan untuk Cooling down setelah mengalami “Stress” karena beban lebih.

Proteksi Broken Conductor (I2/I1) February 9, 2009

Posted by Voip Murah in Proteksi.
Tags: , , , ,
add a comment

broken_conductor600px

Ketika salah satu konduktor SUTM putus (broken conductor), Relay Ground fault pada Gardu Induk tidak akan merasakan arus gangguan karena besar arus tidak besar dan pada beberapa kasus mendekati nol ampere. Namun pada sisi hilir (downstream), ketika kabel menyentuh tanah akan mengalirnya arus balik (feedback) dari fasa lain yang berbahaya bagi manusia. Gangguan ini dapat berlangsung lama tanpa terdeteksi karena Relay OC/GF konvensional tidak mendeteksi gangguan apa-apa.

Untuk mengantisipasi permasalahan di atas, beberapa fabrikan relay menggunakan Elemen Proteksi Urutan Negative (Negative Sequence I2). Urutan negatif ini akan muncul pada saat beban 3 fasa tidak seimbang. Pada kondisi beban normal (50 % nominal) elemen proteksi I2 ini dapat mendeteksi kondisi gangguan ini, namun pada kondisi beban rendah, nilai dari Negative Sequence sangat kecil sehingga elemen ini tidak dapat merasakan gangguan.

Broken Conductor Protection (I2/I1)

Relay proteksi broken conductor memberikan proteksi yang sensitif pada kasus Broken Conductor adalah dengan mengukur rasio perbandingan antara nilai urutan negatif dengan urutan positif (I2/I1).
Pada rasio persentase yang dapat diprogram, Relay dapat trip dan memerintahkan CB memutus jaringan yang bermasalah
Contoh :
Feeder 20 kV
CT = 300/5 A
Full load current (I1)= 200 A
Apabila ratio Urutan Negatif/Urutan positif di set: 20 %
Maka pada saat Arus Urutan negatif (I2) terukur = 40 A
Dimana ratio I2/I1 = 40/200 = 20 %
Pada pada situasi ini Relay akan trip dan memberikan peringatan “Broken Conductor” kepada operator untuk dapat ditindaklanjuti secepatnya.

Pranala Luar :

Relay MC 30 MS-Milano : OC/GF + Broken Conductor

Diagram Phasor June 30, 2008

Posted by Voip Murah in Phasor.
Tags: , ,
add a comment


Tegangan

Tegangan 3 fasa R, S, dan T disupplai generator dengan beda sudut masing 120 derajat. Sudut VR-VS = 240* danVR-VT = 120*

Arus

v-i

Arus lagging (Induktif) mempunyai beda fasa 330* atau -30* (tertinggal dari V)

Hello world! June 26, 2008

Posted by Voip Murah in Uncategorized.
1 comment so far

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!